Thursday, October 15, 2015

Peranan dan fungsi bahasa indonesia

                                         Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

                  Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar sumpah pemuda “Kami putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional. Kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.selain itudi dalam undang-undang dasar 1945 tercantum pasal khusus (bab XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yg menyatakan bahwa bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada 2 macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama bahasa Indonesia bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional seperti dalam sumpah pemuda. Dan kedua bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara seperti dalam undang-undang dasar 1945 bab XV, pasal 36
Fungsi bahasa Indonesia
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1 lambang kebanggan
2 lambang identitas nasional
3 alat perhubungan
4 alat yg menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang social budaya

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
1 bahasa resmi kenegaraan
2 bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3 alat perhubungan dalam tingkat nasional
4 alat pengembangan ilmu budaya , ilmu pengetahuan dan teknologi
5 sebagai bahasa media massa
6 bahasa sastra Indonesia
7 bahasa yg memperkaya khazanah bahasa daerah

                Bahasa Indonesia sebagai sarana ilmu, budaya , dan susastra
Sejalan dengan penutur dan luas penyebarannya , bahasa Indonesia dipakai sebagai suatu bahasa ilmu budaya dan susastra. Kalau kita coba melihat bahasa daerah, seperti bahasa kerinci kita dapat menelusuri seberapa jauh bahasa itu dapat dipakai sebagai sarana susastra,budaya,dan ilmu
Tentang susastra, bahasa kerinci kaya dengan macam dan jenis susastranya walaupun hanya susastra lisan, susastra kerinci telah memasyarakat ke segenap pelosok daerah kerinci. Dengan demikian, bahasa kerinci telah dipakai sebagai sarana dalam susastra walaupun sastranya sebatas susastra lisan

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah

           Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. 

           Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
         
           Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :

  Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.

 Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.

  Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).

  Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :

1. Langsung (observasi lapangan)
2. Skripsi
3. Tidak langsung (studi kepustakaan)

  Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.

  Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


sumber : Arifin, E.zaenal dan S. Amran tasai.2015. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. cetakan V. Tangerang:pustaka mandiri.
http://gedeanom20.blogspot.co.id/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

No comments:

Post a Comment